SEMARANG, IAGC.com – SEJAK diperkenalkan kepada komunitas golf di negeri ini, Indonesia Amateur Golf Championship (IAGC) melalui event series-nya diakui oleh banyak pihak terutama dan khususnya para parent yang putra-putri mereka aktif menggeluti olahraga golf — memang oke.
Kenapa begitu, karena — diakui atau tidak — melalui event series-nya IAGC telah banyak “melahirkan” pegolf junior – amatir tingkat nasional yang beberapa orang di antaranya bahkan telah masuk ke dalam Timnas untuk mewakili Indonesia dalam event baik yang berskala regional maupun yang berskala internasional.
Sehingga menjadi sangat wajar ketika pak Yoyok — ayahandanya F. Nikola Surya, pegolf yunior dari DIY — berbahagia sekali manakala putra kesayangannya menjuarai IAGC Series #9 yang berlangsung di Semarang Royal Golf Club pada tanggal 19 sampai 20 Oktober 2023 lalu.
Selain menjadi juara di Divisi Putra dengan skor 220 pukulan (73-74-73) atau +4, Nico juga untuk pertama kalinya namanya tercatat di WAGR (World Amateur Golf Ranking).
“Saya senang sekali karena prestasi anak saya masuk ke dalam ranking dunia,” kata pak Yoyok. “Itu semua berkat kedisiplinan Nico berlatih, dan aktif mengikuti turnamen golf di tingkat lokal dan nasional yang diselenggarakan oleh IAGC dan yang lainnya,” tambah pak Yoyok.
Seperti diketahui bahwa dalam event IAGC Series #9, yang berlangsung di Semarang Royal Golf tersebut, di mana para peserta bermain sebanyak 54 hole (hari pertama 36 hole dan hari kedua final 18 hole) di bawah sengatan matahari yang sangat terik, Thea Jessica Tan berhasil merebut gelar juara di Divisi Putri dengan skor 232 pukulan (74-76-80).
Thea, yang sepanjang aktifitasnya sebagai pegolf telah tampil mengikuti turnamen sebanyak 22 kali — baik di dalam maupun luar negeri, seperti data yang tertulis di WAGR — pun namanya kembali tercatat di dalam World Amateur Golf Ranking setelah berhasil merebut gelar juara di Divisi Putri IAGC #9 dengan skor +14.
Terlepas dari masalah tersebut, generasi millenial yang mulai aktif menekuni olahraga golf sejak 5-10 tahun terakhir, mereka memang sangat beruntung jika dibandingkan dengan era ketika Alga Topan (kini Pelatih Timnas) baru mengawali karirnya sebagai pegolf junior – amatir di Tanah Air.
Saat itu yang namanya WAGR belum dikenal. Sehingga, pada saat itu, para pegolf junior – amatir yang masuk ke dalam Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) yang diproyeksikan untuk mewakili Indonesia dalam event berskala regional dan internasional, terkesan hanya yang “itu itu saja” atau “elu lagi elu lagi”…
Apa boleh buat. Hal tersebut adalah sebuah fakta sejarah yang tidak bisa dibantah!
Oleh karena itulah maka kehadiran IAGC sebuah wadah untuk pembinaan dan peningkatan prestasi bagi para pegolf amatir di Tanah Air benar-benar sangat diapresiasi oleh para Stake Holder pergolfan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dan, di era millenial seperti sekarang, membuat Coach Alga Topan — dalam suatu kesempatan berbincang-bincang bersama sejumlah wartawan khusus peliput golf —- mengaku bahwa pihaknya tidak pernah mengalami kesulitan sama sekali untuk memilih nama-nama pegolf junior -amatir putra-putri yang akan masuk ke dalam Timnas.
“Kenapa begitu?” tanya Coach Alga yang kemudian dijawab sendiri: “Karena, tinggal click situs WAGR, saya akan menemukan nama-nama pegolf putra dan putri yang akan saya seleksi untuk bergabung di Timnas ..!”
(Catatan oleh Mas Aditya)